Sabtu, 05 Mei 2012

接尾辞 (せつびじ/Sufiks/ Akhiran) Dalam Bahasa Jepang I



  1. Sufiks yang digunakan untuk orang (seperti profesi, kewarganegaraan, dll)

    a. Sufiks ー人 (じんdibaca jin) yang berarti orang. Sufiks ini digunakan untuk menunjukkan kewarganegaraan, profesi, status, dll. Berikut contohnya.

      1. インドネシア人 (orang Indonesia), 日本人 (orang Jepang), イギリス人 (orang Inggris), dll.
      2. 外国人 (がいこくじん): orang asing, 愛人 (あいじん): kekasih, 知人 (ちじん): kenalan, 痴人 (ちじん): orang bodoh, dll.
    b. Sufiks -( にんdibaca nin) yang berarti orang. Sufiks ini digunakan untuk menunjukkan satuan orang atau jumlah orang dalam bahasa Jepang. Misalnya, 三人 (さんにん): 3 orang, 五人 (ごにん): 5 orang, tidak digunakan untuk penyebutan 1 orang dan 2 oang, karena memiliki penyebutan tersendiri.

    c. sufiks -(たちdibaca tachi). Sufiks ini dikenal dengan sufiks jamak yang digunakan untuk penyebutan orang dan hewan. Dulunya sufiks ini digunakan untuk memberi sebutan kehormatan. Seperti: 子ども達 (こどもたち): anak-anak, 女達 (おんなたち): perempuan, dan penyebutan tersendiri untuk kata 友達 (ともだち): teman.

    d. Sufiks -(dibaca ya). Sufiks ini biasanya khusus digunakan untuk profesi yang berhubungan dengan penjualan, karena kanji sufiks ini merupakan kanji toko. Contohnya, 花屋 (はなや): penjual bunga/florist, 肉屋 (にくや): penjual daging, 写真屋 (しゃしんや): fotografer, 床屋 (とこや): tukang cukur, dll.

    e. Sufiks -さん, -さま, はん, -くん, dan -ちゃん. Sufiks ini khusus digunakan dibelakang nama orang, dan penggunaannya pun berbeda-beda tergantung seberapa dekat, jenis kelamin, atau bagaimanaa derajat orang lain bagi kita. Sufiks ini tidak boleh digunakan untuk menyebut nama sendiri. Sufiks ini dapat diartikan saudara, tuan, nyonya, nono, dan bisa juga tidak memiliki arti apa-apa. Contohnya, ハルトノさま, リカさん, アリくん, フィヴィちゃん, dll. Khusus sufiks さま yang bisa ditempatkan dibelakang profesi seseorang untuk memberikan penghormatan atau sebagai tatakrama, seperti ぼくしさま、社長さま、dll

    f. Sufiks (dibaca shi). Yang berarti Bapak/Tuan. Sufiks ini sama penggunaanya dengan sufiks di atas (d), namun lebih khusus digunakan untuk laki-laki sebagi bentuk hormat. 本田氏.

    g. Suffiks(), (しゃ)、手 (しゅ)、員 (いん)、家 ()adalah sufiks yang khsus digunakan untuk menunjukkan profesi atau pekerjaan seseorang yang sama dengan sufiks . Contohnya, 講師 (こうし): dosen, 学者: sarjana, 歌手: penyanyi, 銀行員: pegawai bank, 作家: penulis, dll.

    h. Sufiks 先生 (せんせい dibaca sense). 先生 ini berfungsi sebagai sufiks jika diletakkan di belakang nama orang untuk menyebutkan guru, seperti: ラニ先生 yang berarti guru Rani atau Bu Rani.

  2. Sufiks yang digunakan untuk menunjukkan tempat

    a. Sufiks atau (かわ dibaca kawa). Sufiks ini digunakan untuk menyebutkan atau menunjukkan sungai. Seperti, ナイル川

    b. Sufiks ( dibaca yama). Sufiks ini digunakan untuk menyebutkan atau menunjukkan gunung, seperti: 富士山 (ふじさん): gunung fuji.

    c. Sufiks (こう dibaca kou). Sufiks ini digunakan khusus untuk sekolah, dan jika ia prefiks, maka jenis ini juga digunakan yang berhubungan dengan sekolah 校長 (こうちょう): kepala sekolah, 校舎 (こうしゃ): gedung sekolah.

    d. Sufiks (しょ dibaca sho) adalah sufiks yang digunakan untuk penyebutan tempat atau lokasi, seperti: 事務所 (じむしょ): kantor, 住所 (じゅうしょ): alamat, 場所 (ばしょ): tempat, 投票所 (とうひょうしょ): tempat pemungutan suara, dll.

    e. Sufiks (dibaca ji) merupakan Sufiks yang digunakan untuk penyebutan kuil khususnya kuil Buddha, seperti: 東大寺 (とうだいじ): kuil Todaiji, 国分寺 (こくぶんじ), 金閣寺 (きんかくじ kuil yang terbuat dari emas; terletak di Kyoto), 銀閣寺 (ぎんかくじ kuil yang terbuat dari perak; terletak di Kyoto), dll.

  3. Sufiks untuk satuan hitung.

    a. Sufiks (さい dibaca sai) adalah sufiks untuk menyatakan usia seseorang, seperti: 21歳 (にじゅういっさい): 21 tahun.

    b. Sufiks (かい) merupakan sufiks untuk menyatakan satuan kejadian atau kejadian yang berulang. Contoh: 三回 (さんかい): tiga kali. 一日にご飯を三回食べています。: Saya makan tiga kali sehari.

    c. Sufiks (だい dibaca dai). Suffix ini digunakan untuk satuan hitung kendaraan. Seperti: 二台 (にだい): dua kendaraan.

    d. Sufiks (dibaca ji) adalah sufiks untuk satuan waktu / jam, seperti: 一時 (いちじ): jam satu.

    e. Sufiks / (dibaca me untuk urutan ke...) merupakan sufiks yang digunakan untuk bilangan tingkat atau nomor urut. Seperti: 二番目: kedua.


Rabu, 02 Mei 2012

SINOPSIS CERPEN IMOGAYU


Imogayu berisi cerita tentang seorang Goi (Samurai pada zaman Heian yang menduduki kelas paling rendah) yang sering diperlakukan buruk oleh orang-orang di sekitarnya karena penampilan buruknya; mengkin bisa dikatakan melebihi perlakuan kepada seekor anjing.
Goi (untuk selanjutnya disebut Goi, karena namanya tidak tercantum) seorang lelaki yang panampilannya sangat tidak menarik. Ia memiliki tubuh yang pendek, berhidung merah, ekor matanya turun, dan berkumis tipis. Pipi cekungnya membuat dagunya terlihat panjang. Saat itu ia mengabdi kepada Fujiwara Mototsune. Setiap orang; baik pejabat, samurai kalangan atas, sampai kepada samurai yang sederajat dengannya serta para pembantu, sering memperlakukannya dengan buruk, seolah-olah ia tak pantas berada di dekat mereka. Bahkan orang yang baru ditemuinya di jalanpun tak lepas dari menghinanya.
Suatu hari ia menghadiri sebuah pesta tahunan; pesta tahun baru pada 2 Februari di kediaman Fujiwara Mototsune. Karena pada saat itu belum ada kebiasaan memisahkan samurai menurut kelasnya, maka ia berbaur dengan samurai kalangan atas dan kelas rendah. Begitu banyak makanan disana, namun hanya ada satu yang sangat diinginkannya, yaitu imogayu (bubur ubi). Akan tetapi, karena sangat banyak orang yang hadir dalam pesta itu, ia hanya bisa makan sedikit imogayu. Ia bergumam, “Kapan ya, aku bisa makan bubur ubi sepuasnya?” Fujiwara Toshihito yang seorang anak menteri mendengar ucapannya dan tertawa menghinanya. Orang-orang pun ikut mengejeknya. Lalu Toshihito menawarkan imogayu yang banyak padanya suatu saat nanti.
Beberapa hari kemudian Toshihito memenuhi janjinya. Ia sendiri yang langsung menjemput Goi untuk diajak ke Tsuruga, di kediaman mertuanya; Arihito. Ia diperlakukan dengan sangat baik disana, perlakuan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Ia merasa tidak enak hati, bahkan sudah tidak berselera lagi untuk makan imogayu sepuasnya. Saat ditawarkan, ia malah makan sedikit dan dengan sungkan memakannya. Tentu saja Toshihito tetap memintanya makan banyak sambil menyeringai mengejeknya. Ia tertolong dengan kehadiran seekor rubah penyampai pesan Toshihito yang juga memakan imogayu dengan lahapnya. 

「カ」のバリエーション


Semua bahasa di dunia ini memiliki kalimat tanya yang masing-masing memiliki aturan tersendiri, namun rata-rata memiliki kesamaan. Salah satunya adalah bahasa Jepang. Kalimat tanya dalam bahasa Jepang tidaklah rumit, sama seperti bahasa Indonesia. Pemateri memfokuskan materinya pada judul のバリエーション (Variasi ) dalam bahasa Jepang. Maksud dari judul ini adalah bukan semata-mata menyuratkan penggunaan dan makna dari partikel ini, tetapi fungsinya yang lain yang bisa digantikan dengan bentuk lain dalam menyatakan kalimat tanya. Seperti, partikel ini bisa digantikan dengan partikel , intonasi suara, dan sebagainya.
Menjadi ciri khas dalam kalimat tanya bahasa Jepang diletakkan partikel「か」di akhir kalimat pernyataan. Dalam kalimat tanya bahasa jepang, pada akhir kalimat ditambahkan partikel
atau dengan menaikkan intonasi suara di akhir kalimat untuk menggantikan partikel Seperti contoh berikut :
1. 山田さんはあの映画を見ますか/見ましたか。

     2. 山田さんはあの映画を見る/見た

Namun ada beberapa bentuk kalimat tanya yang kurang tepat digunakan walaupun telah menaikkan intonasi suara, karena hal ini lebih tepatnya sebagai kalimat pernyataan ketimbang kalimat tanya. Serta kedengaran agak janggal.
  1. ×彼は学生です 彼は学生です。 彼は学生でした
  2. ×彼は学生だ 彼は学生だ。 彼は学生だった 。
Di sisi lain, 普通形 +juga digunakan dan biasanya lebih sering digunakan oleh laki-laki dengan mengganti bentuk setelah kata yang mendahuluinya dengan , akan tetapi bentuk ini sudah sangat jarang digunakan sekarang. Jadi, bentuk yang sering digunakan saat ini adalah普通形 lalu meninggikan intonasi suara, seperti pada contoh kalimat berikut ini.
   ×だれが来るか / 来たか 〇だれが来る / 来た

Intonasi suara sangat dibutuhkan dalam kalimat tanya, terutama saat mengganti partikel dengan meninggikan suara. Apabila saat mengucapkan kalimat yang di dalamnya terdapat partikel kemudian intonasi suaranya diturunkan, maka kalimat tersebut berubah menjadi kalimat persetujuan.
(そうか) 彼は学生か

Selanjutnya, kalimat tanya yang mengandung partikel . Semua jenis kalimat tanya yang berakhiran dengan のですかのか merupakan bagian dari tata bahasa. Bentuk akhiran のかumumnya digunakan oleh laki-laki, sedangkan bentuk sering digunakan oleh perempuan, namun tidak menutup kemungkinan juga digunakan oleh laki-laki. Bentuk akhir kalimat tanya dengan のだかtidak digunakan.
Contoh Kalimat :
1. a. あの映画のですか/見のですか
    b. 彼は学生なのですか。 /彼は学生だったのですか。 
2. a. あの映画を見るのか/見たのか
 b. 彼は学生なのか。 /彼は学生だったのか 。
3. a. あの映画を見る /見たの

   b. 彼は学生な /彼は学生だった
4. ×彼は学生なのだが

           Jadi,,,,

Kalimat tanya dalam bahasa jepang terbagi dua, yaitu kalimat tanya yang tidak mengandung kata tanya (hanya diakhiri dengan partikel), dan kalimat tanya yang mengandung kata tanya. Jawaban dari pertanyaan yang tidak mengandung kata tanya adalah はいそうです jika jawabannya positif, dan いいえちがいますそうでありません jika jawabannya negatif. Sedangkan untuk jawaban dari pertanyaan yang mengandung kata tanya, disesuaikan dengan jenis kata tanya yang ada dalam kalimat itu.
Selain itu, dalam kalimat tanya bahasa Jepang sangat diperlukan adanya intonasi suara, karena makna kalimat tanya akan mudah juga untuk diketahui jika memerhatikan intonasi suara.


Blogroll

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google